Perayaan Hari Guru di SMA Ananda

Pada tanggal 25 November 2013, ada sesuatu yang spesial dalam upacara bendera di SMA Ananda Bekasi. Upacara bendera yang dihadiri 20 guru dan lebih dari 200 siswa itu dimulai pada pukul tujuh pagi. Upacara itu dipimpin siswa kelas XI IPA 2. Seperti sebelumnya, upacara itu pun berlangsung dengan hikmad. Semua peserta dan para guru melaksanakannya dengan tertib.
Pak Ali, selaku pembina upacara, menyampaikan ceramah singkat tentang pentingnya teknologi. “Teknologi seperti sebuah pisau,” tuturnya. “Kalau digunakan seorang chef, pisau itu akan bermanfaat, sedangkan kalau dipakai pembunuh, itu akan berbahaya.” Ceramah itu pun ditutup dengan suara tepuk tangan.
Namun, pada akhir upacara, tiba-tiba ada beberapa anggota OSIS yang datang membawa balon. Balon berwarna-warni itu diberikan masing-masing kepada dua siswa perwakilan dari kelas X, XI, dan XII.
Kami, para guru, pun diminta berbaris di depan lapangan. Satu per satu anggota OSIS membawa setangkai bunga mawar putih, yang kemudian diserahkan pada kami.
Perwakilan kelas yang memegang balon tadi maju dan menyampaikan ucapan terima kasih kami. “Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak-Ibu guru yang telah mengajar kami,” tutur Indah yang mewakili kelas X. “Semoga Bapak-Ibu guru tetap bersemangat dan bersabar membimbing kami.”
Setelah selesai, secara serempak, mereka melepas balon-balon itu. Para siswa pun bersorak gembira ketika balon itu melambung perlahan-lahan ke angkasa. Suatu pemandangan yang indah sekali.
Lalu, para siswa pun membentuk barisan dan mulai menyalami kami. “Selamat Hari Guru, ya, Bapak-Ibu,” kata mereka sambil mencium punggung tangan kami.
Sebagai penutup, kami menyanyikan Himne Guru dan berfoto bersama.
Pada saat itulah kami merasakan suatu momen yang mengharukan. Kami merasa tersentuh lantaran ada penghargaan yang kami terima atas jasa kami. Jerih payah kami dalam mengajar sekian tahun akhirnya mendapat hadiah yang sangat manis sekali.
Terima kasih anak-anak kami atas persembahan yang luar biasa ini. Suatu saat nanti, kalau kita bertemu kembali, bukan sebagai guru dan murid, melainkan sebagai manusia yang bermartabat, kita akan mengenang hari ini dalam suatu nostalgia.
Selamat Hari Guru 2013.


" guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, guru adalah orang tua kedua kita di sekolah, tanpa guru kita tidak akan bisa meraih impian dan cita cita yg tercapai, guru mengajarkan kita ilmu yang bermanfaat dan berguna sampai kita tua nanti, terima kasih telah memberikan dan mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada kami, Selamat Hari Guru 2013"

Indonesia Import Jagung Untuk Makanan Ternak

Menteri Pertanian Suswono telah meminta Dirjen Peternakan memberi kesempatan impor jagung untuk pakan ternak. Langkah ini diklaim untuk membantu peternak agar tidak lagi kesulitan mendapatkan pakan.
"Sepanjang memang fakta di dalam negeri kesulitan untuk mendapatkan bahan pakan khususnya dari jagung, kami sudah mengatakan kepada Dirjen untuk diberi kesempatan untuk impor," ujar Suswono di kantornya, Jakarta, Senin (18/11).
Suswono menuturkan, impor jagung tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak tapi diharapkan bisa menurunkan harga pakan ternak.
"Karena meskipun diberi jatah kemudahan untuk impor tapi harga pakan tidak turun, tentu kami tidak setuju," ungkap Suswono.
Suswono menjelaskan, sulitnya mendapat pakan ternak dari jagung semakin menambah beban peternak. Sebab, harga pakan yang mahal tidak sebanding dengan harga daging yang relatif murah.
"Peternak ini, mereka dalam posisi dirugikan dua kali. Harga pakan mahal, harga daging relatif murah. Tentu ini sangat tidak menguntungkan bagi para peternak," terang Suswono.
Lebih lanjut Suswono mengaku siap membantu peternak jika mengalami kesulitan mendapat pakan ternak dari jagung.
"Kami siap untuk memberikan kemudahan sepanjang memang betul jagung sulit dicari dengan konsekuensi harus sama-sama diuntungkan," tutupnya.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang September 2013, Indonesia mengimpor 111.000 ton jagung senilai USD 33,94 juta atau sekitar Rp 385,6 miliar. Angka ini lebih rendah dibanding impor pada Agustus 2013 yang mencapai 182.000 ton atau senilai USD 53,7 juta.
BPS mencatat, sepanjang Januari-September 2013, total impor jagung sudah mencapai 2 juta ton atau setara USD 578,1 juta. Negara yang selama ini memasok jagung ke Indonesia antara lain Brasil, Argentina, India, dan Thailand.
"Indonesia sebagai negara agraris dan subur tidak harus mengimport pangan dari luar karena kekayaan alam indonesia sangat besar dan msh belum bisa di manfaatkan oleh pemerintah. kekurangan sumber daya manusia dan korupsi menjadi kendala bangsa Indonesia untuk Maju dan berkembang"

Polisi Bubarkan Tawuran Antar Remaja di Klender dan Tanjung Barat

Jakarta - Menjelang pagi hari, dua tawuran di dua lokasi berbeda kembali terjadi di Jakarta. Tawuran terjadi di Klender Jakarta Timur dan Tanjung Barat Jakarta Selatan.

Berdasarkan informasi dari TMC Polda Metro Jaya, Selasa (5/11/2013) dini hari, tawuran antar pemuda di Tanjung Barat terjadi pada pukul 03.30 WIB. Tawuran ini tak berlangsung lama karena polisi langsung membubarkan para peserta tawuran.

Sementara di Klender Jakarta Timur, tawuran terjadi di atas jembatan layang Klender yang menghubungkan Cakung dengan Duren Sawit. Petugas polisi kemudian membubarkan para pemuda tersebut.

"Itu anak-anak tanggung dari Cakung, Pulo Gadung, dan Duren Sawit. Sudah aman dan ada petugas yang masih berjaga," kata petugas Polsek Duren Sawit Briptu Jainudin saat dihubungi detikcom.

Belum diketahui penyebab dua tawuran ini terjadi. Namun sebelumnya, tawuran terjadi sekitar pukul 01.00 WIB di dekat sekolah Santa Maria, Jatinegara, Jakarta Timur, yang melibatkan remaja-remaja berusia tanggung.

Sumber : http://news.detik.com/read/2013/11/05/042320/2404060/10/polisi-bubarkan-tawuran-antar-remaja-di-klender-dan-tanjung-barat?9922032

"Menurut saya sebaiknya pendidikan agama dan pendidikan formal harus di berikan kepada siswa untuk dapat mencegah tawuran serta pengawasan orang tua sangat dibutuhkan"