ETIKA
Etika adalah sebuah tatanan
perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu, Etika
lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi
standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Jika dibandingkan dengan moral,
maka etika lebih bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral
bersifat lokal atau khusus dan etika bersifat umum.
Moral berasal dari bahasa
Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu
dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena
itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya
suatu perbuatan.
Akhlak berasal dari kata
“khuluq” yang artinya perang atau tabiat. Dan dalam kamus besar bahasa
Indonesia, kata akhlak di artikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Dapat di
definisikan bahwa akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan
dengan mudah, spontan tanpa di pikirkan dan di renungkan lagi. Dengan demikian
akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara
spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan spontan
itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik
atau akhlakul karimah (akhlak mahmudah). Misalnya jujur, adil,
rendah hati, pemurah, santun dan sebagainya. Sebaliknya apabila buruk disebut
akhlak yang buruk atau akhlakul mazmumah. Misalnya kikir, zalim,
dengki, iri hati, dusta dan sebagainya. Baik dan buruk akhlak didasarkan kepada
sumber nilai, yaitu Al Qur’an dan Sunnah Rasul
Perbedaan antara akhlak, moral
dan etika
Perbedaan antara akhlak dengan
moral dan etika dapat dilihat dari dasar penentuan atau standar ukuran baik dan
buruk yang digunakannya. Standar baik dan buruk akhlak berdasarkan Al Qur’an
dan Sunnah Rasul, sedangkan moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau
kesepakatan yang dibuat olehsuatu masyarakat jika masyarakat menganggap suatu
perbuatan itu baik maka baik pulalah nilai perbuatan itu.
Dengan demikian standar nilai
moral dan etika bersifat lokal dan temporal, sedangkan standar akhlak bersifat
universal dan abadi. Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin dari apa
yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan
dari keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam prilaku nyata
sehari-hari. Inilah yang menjadi misi diutusnya Rasul sebagaimana disabdakannya
:“ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.”(Hadits riwayat
Ahmad).
Secara umum dapat dikatakan
bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi dari aqidah dan syari’at
yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Apabila aqidah telah mendorong
pelaksanaan syari’at akan lahir akhlak yang baik, atau dengan kata lain akhlak
merupakan perilaku yang tampak apabila syari’at Islam telah dilaksanakan
berdasarkan aqidah.
TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA
Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai
penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu.
PENGERTIAN BAIK
Sesuatu hal dikatakan baik bila ia
mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu
dikatakan baik bila ia dihargai secara positif)
PENGERTIAN BURUK
Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti
perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku
CARA PENILAIAN BAIK DAN BURUK
Menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan,
Kebahagiaan, Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi, Utilitarisme, Paham Eudaemonisme,
Aliran Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran Naturalisme, Aliran Vitalisme,
Aliran Idealisme, Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran Komunism.
0 komentar:
Posting Komentar